SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan
a. Tujuan umum : Setelah diberikan penyuluhan, orang tua
anak mengetahui tentang gizi pada anak
b. Tujuan khusus : Setelah dilakukan penyuluhan, orang tua
anak dapat menjelaskan:
-
Tujuan pemberian gizi pada anak
-
Tanda-tanda anak yang
mendapatkan kecukupan gizi
-
Persyaratan makanan anak
-
Kemungkinan penyebab kesulitan
makan pada anak
-
Akibat gizi kurang pada anak
-
Cara-cara yang dapat membuat
anak mau makan
II. Proses Kegiatan
Waktu
|
Tahapan
|
Kegiatan
|
Peserta
|
5 menit
|
Pembukaan
|
-
Memberikan salam
-
Pembukaan dan menyampaikan
tujuan
-
Apersepsi materi
|
- Memberikan umpan balik
|
15-20 menit
|
Pelaksanaan
|
-
Menjelaskan Tujuan pemberian
gizi pada anak
-
Menjelaskan tanda-tanda anak
yang mendapatkan kecukupan gizi
-
Menjelaskan persyaratan
makanan pada anak
-
Menjelaskan penyebab
kesulitan makan pada anak
- Menjelaskan akibat gizi kurang pada anak
-
Menjelaskan cara-cara yang
dapat membuat anak mau makan
|
-
Mendengarkan dan
memperhatikan penyuluhan
- Menanyakan hal-hal yang belum jelas
|
5 menit
|
Penutup
|
-
Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
-
Menutup penyuluhan dengan
salam
|
Menjawab salam
|
III . Media
Flipchart
IV. Evaluasi
- Apa ciri anak yang cukup status gizinya?
- Apa ciri anak yang nilai gizinya kurang?
- Apa penyulit makan pada anak?
- Apa syarat makanan untuk anak?
- Sebutkan cara-cara agar anak mau makan?
V. Daftar Pustaka
- Tim UPGK, 1999. Buku kader usaha perbaikan gizi keluarga. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
- Departemen
Kesehatan, 1986. Perawatan bayi dan anak dengan gizi buruk. Jakarta.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul : Perawatan
BBLR
Sasaran :
Waktu :
30 menit
Tempat :
I. Tujuan
a. Tujuan umum : Setelah diberikan penyuluhan, orang tua
bayi mengetahui cara perawatan BBLR
b. Tujuan khusus : Setelah dilakukan penyuluhan, orang tua
anak dapat menjelaskan:
1.
Arti bayi berat lahir rendah (BBLR)
2.
Penyebab BBLR
3.
Risiko pada BBLR
4.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam merawat BBLR
5.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusui BBLR
6.
Tanda bahaya pada BBLR yang
perlu diwaspadai
II. Proses Kegiatan
Waktu
|
Tahapan
|
Kegiatan
|
Peserta
|
5 menit
|
Pembukaan
|
-
Memberikan salam
-
Pembukaan dan menyampaikan
tujuan
-
Apersepsi materi
|
- Memberikan umpan balik
|
15-20 menit
|
Pelaksanaan
|
Menjelaskan:
- Arti bayi
berat lahir rendah (BBLR)
-
Penyebab BBLR
-
Risiko pada BBLR
-
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam merawat BBLR
-
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusui BBLR
-
Tanda bahaya pada BBLR yang
perlu diwaspadai
|
-
Mendengarkan dan
memperhatikan penyuluhan
-
Menanyakan hal-hal yang belum
jelas
|
5 menit
|
Penutup
|
-
Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
-
Menutup penyuluhan dengan
salam
|
Menjawab salam
|
III . Media
Flipchart
Booklet
IV. Evaluasi
- Apa risiko yang re ntan terjadi pada BBLR?
- Apa yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR?
- Bagaimana cara menyusui BBLR yang benar?
V. DAFTAR PUSTAKA
- www.telemedika.com, diakses tanggal 24 Januari 2005
- Persis Mary Hamilton. Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC, 1998.
- Rustam Mochtar. Sinopsis obstetri. Ed.2.Jil.1. Jakarta: EGC, 1998.
Lampiran materi
A. Pengertian BBLR
Bayi
yang pada waktu lahir beratnya : kurang dari 2500 gram.
B. Risiko pada
BBLR
Bayi dengan BBLR memiliki risiko:
a.
Lemah dan mudah kedinginan karena lapisan lemak bawah
kulitnya sangat tipis.
b.
Cepat lelah, sering tersedak pada waktu menyusu dan malas
mengisap. BBLR harus minum ASI
lebih sering supaya beratnya menjadi normal.
c.
Mudah terkena penyakit
d.
Mudah terkena gangguan pernafasan.
e.
Mudah meninggal bila terkena penyakit
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR
a.
Menjaga agar tubuh bayi tetap hangat sampai ia menjadi lebih
kuat dan beratnya menjadi normal. Hal ini penting karena BBLR mudah meninggal
atau terkena penyakit bila tubuhnya dingin.
b.
Memberikan air susu ibu (ASI )
secepatnya setelah lahir. ASI
diberikan sebanyak mungkin dalam porsi sedikit-sedikit dan sering setiap bayi
menginginkan dan sesuai kemampuan bayi. Perlu dijaga agar bayi jangan sampai
tersedak. Pemberian ASI atau susu
sedini mungkin penting sekali bagi BBLR agar beratnya cepat bertambah dan
menjadi normal.
c.
Membersihkan luka tali pusat dengan bersih dan teratur memakai
betadin atau povidin yodium. Luka tali pusat yang sudah dibersihkan tidak boleh
dibubuhi ramuan. Tali pusat dibungkus dengan kasa steril (yang dibasahi
alkhohol)
d.
Menjauhkan bayi dari orang sakit. Misal bila ibu batuk pilek,
ibu memakai kain penutup pada hidung dan mulut pada waktu menyusui bayi.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusui BBLR
1.
Sebelum menyusui, tangan ibu dicuci dengan air dan sabun.
2.
Payudara ibu diurut kearah puting susu agar ASI dapat keluar dengan lancar
3.
Kedua puting susu dibersihkan dengan kapas atau kain bersih
yang sudah dibasahi dengan air matang hangat.
4.
Bayi dipangku pada posisi tegak. Puting susu dimasukkan ke
dalam mulut bayi sampai bagian berwarna cokelat di sekitar puting tertutup oleh
mulut bayi.
5.
Bila bayi tidak dapat menghisap dengan kuat, ibu dapat
membantu memegangi/menyangga dagu bayi.
6.
Bila bayi tertidur pada waktu menyusu, bayi dibangunkan
dengan menepuk-nepuk pipinya. Hal ini penting karena bayi dengan berat lahir
rendah lemah, malas mengisap dan cepat tidur, padahal ia harus banyak minum ASI .
E. Tanda
bahaya pada BBLR yang perlu diwaspadai
1.Bayi menjadi lebih lemah dan kurang dapat menghisap puting ibu
walaupun sudah dibantu.
2. Bayi tiba-tiba kurang mau minum, tidak seperti biasanya.
3.Bayi
kejang-kejang dengan atau tanpa mulut mencucu.
4.
Tali pusat bayi berdarah,
kemerahan, berbau atau bernanah.
5.
Bayi demam
6.
Tubuh, tangan dan kaki bayi tetap dingin, walaupun ia sudah
dibungkus dengan kain hangat, kepalanya diberi topi dan didekap.
7.
Bayi bernafas dengan cepat atau sulit bernafas.
8.
Bayi sulit dibangunkan, yang mungkin disebabkan kesadaran
yang menurun.
9.
Bayi tampak kuning, terlihat lebih jelas pada hidung, pipi
dan bagian muka lainnya.
10.
Bayi mencret atau muntah-muntah.
11.
Bayi mulai merintih, tidak menangis seperti biasanya.
Lampiran materi
Gizi pada anak
0 Response to "SAP gizi pada anak"
Post a Comment