SAP IMUNISASI

SATUAN ACARA PENGAJARAN

I.                   Tujuan Instruksional Umum
            Seluruh pengunjung mengetahui tentang pentingnya imunisasi pada anak.

II.                Tujuan Instruksional Khusus
      Seluruh pengunjung mengetahui tentang :
1.      Pengertian sistem kekebalan
2.      Pengertian imunisasi
3.      Macam-macam imunisasi
4.      Waktu pemberian imunisasi
5.      Manfaat imunisasi

III.             Kegiatan Pengajaran
           
NO
TAHAP
KEGIATAN
MEDIA
1.
Pembukaan
(5 menit)
C  Perkenalan
C  Menjelaskan tujuan
C  Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan yang dimiliki pengunjung tentang imunisasi
Transparan
(OHP)
2.
Pelaksanaan
C  Menjelaskan materi tentang imunisasi
C  Tanya jawab
Transparan
(OHP)
3.
Penutup
C  Menyimpulkan materi
C  Mengevaluasi pengunjung tentang materi yang telah diberikan
C  Mengakhiri pertemuan


IV.             Media
            Transparan (OHP)

V.                Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

VI.             Evaluasi
1.      Standart Persiapan
a.       Menyiapkan materi penyuluhan
b.      Menyiapkan tempat
c.       Menyiapkan OHP, pengeras suara
2.      Standart Proses
a.       Membaca buku referensi tentang imunisasi
b.      Memberi penyuluhan tentang imunisasi
3.      Evaluasi Hasil
a.       Pengunjung mampu mengetahui tentang sistem kekebalan tubuh
b.      Pengunjung mampu mengetahui tentang pengertian imunisasi
c.       Pengunjung mampu mengetahui tentang manfaat imunisasi
d.      Pengunjung mampu mengetahui tentang waktu pembarian imunisasi

VII.          Pustaka
1.      Mansjoer, Arif et all (1999) Kapita Selekta Kedokteran. FKUI : Media Aescullapius, Jakarta
2.      Departemen Kesehatan (1990). Pemberian Imunisasi Pada Anak, EGC, Jakarta.

VIII.       Lampiran
1.      Materi
2.      Soal
IMUNISASI

PENDAHULUAN
            Perawat sebagai petugas kesehatan dituntut kemampuannya untuk ikut bertanggungjawab dalam melaksanakan upaya peningkatan sistem kekebalan tubuh melalui imunisasi. Oleh karana itu, perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pemberian imunisasi. Hal ini berarti perawat harus mampu berperan sebagai pendukung dan inovator yang akan membentuk perilaku masyarakat dalam mengembangkan kesehatan pada umumnya dan pemberian imunisasi pada khususnya.

PENGERTIAN
Sistem kekebalan tubuh yaitu suatu sistem yang terbentuk didalam tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi menjadi 2, yaitu :
1.    Kekebalan Aktif : bila tubuh anak dapat membuat sendiri zat penolak terhadap suatu penyakit.
Dapat terjadi dengan 2 cara :
a.    Kekebalan aktif alamiah artinya tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami /sembuh dari suatu penyakit.
b.    Kekebalan aktif buatan artinya tubuh anak akan membuat kekebalan tertentu setelah mendapatkan vaksin.
2.    Kekebalan Pasif : tubuh anak tidak ada usaha untuk membentuk kekebalan sendiri tetapi didapat dari luar setelah memperoleh zat penolak (antitoksin).
Dapat terjadi dengan 2 cara :
a.    Kekebalan pasif alamiah/bawaan yaitu kekebalan dibawa anak sejak lahir yang diperoleh dari ibunya semasa dalam kandungan.
b.    Kekebalan pasif buatan yaitu kekebalan yang diperoleh anak setelah anak mendapat suntikan zat penolak.

Imunisasi yaitu suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi/anak terhadap penyakit tertentu.

MANFAAT IMUNISASI
1.    Untuk mencegah terjadinya penyakit
2.    Bila anak terserang penyakit :
C  Tidak terlalu parah
C  Mencegah terjadinya gejala sisa
C  Mencegah kematian

MACAM-MACAM IMUNISASI
1.     BCG (Bacillus Calmette Gueria)
       Adalah vaksin hidup yang diberikan kepada bayi/anak untuk mencegah terjadinya penyakit TBC.
       BCG diberikan satu kali sebelum umur 2 bulan (Depkes 0-12 bulan).
2.    Polio
Vaksin polio mengandung virus(kuman) polio hidup yang telah dilemahkan.
Diberikan kepada bayi/ anak untuk pengobatan aktif terhadap penyakit poliomelitis.
Imunisasi polio diberikan 4 kali dengan interval tidak kurang dari 4 minngu.
      Vaksin ini diteteskan 2 tetes langsung ke dalam mulut.
3.    DPT
      Mengandung virus difteri, tetanus dan pertusis yang telah dimatikan.
      Diberikan kepada bayi/anak untuk melindungi anak terhadap penyakit difteri, tetanus dan pertusis (batuk rejan).
      Diberikan setelah berusia 3 bulan :
o   DPT I   : pada bayi berumur 3 bulan
o   DPT II  : diberikan 4-6 minggu setelah DPT I
o   DPT III : diberikan 4-6 minggu setelah DPT II
      Efek samping :
o   Demam : pencegahannya dengan memberi obat penurun panas segera setelah disuntikkan.
o   Kemerahan atau pembengkakan yang agak nyeri pada tempat suntikan : dicegah dengan memberi kompres air hangat pada luka suntikkan.
4.    Hepatitis B
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B.
Imunisasi ini diberikan 3 kali, yaitu :
o   Hepatitis B I    : sedini mungkin segera setelah bayi lahir
o   Hepatitis B II   : satu bulan setelah suntikkan I
o   Hepatitis B III  : lima bulan setelah suntikkan II
5.    Campak
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Imunisasi ini diberikan satu kali pada umur 9 bulan.







0 Response to "SAP IMUNISASI"

Post a Comment